Faspay Blog

Cari tahu tentang tips bisnis online, teknologi pembayaran,
pemasaran digital, dan segala yang ingin diketahui tentang Faspay

Cara menghitung profit margin

Menghitung margin keuntungan atau profit margin adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Lantas, bagaimana cara menghitung profit margin yang tepat?

Perlu diketahui bahwa indikasi keuntungan pada laporan keuangan tidak selalu menunjukkan kesehatan keuangan bisnis. Terdapat beberapa indikator lain yang perlu diperhatikan ketika menghitung dan mengelola profit margin

Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung profit margin yang tepat sangat penting untuk menyajikan hasil akurat. Untuk membantu Anda memahaminya dengan lebih baik, artikel ini akan membagikan rumus menghitung profit beserta contohnya. Yuk, simak!

Apa itu Profit Margin?

Sebelum membahas cara menghitung profit margin, lebih baik Anda memahami terlebih dahulu pengertiannya. Profit margin adalah rasio yang merepresentasikan keuntungan perusahaan atau seberapa banyak uang yang diperoleh suatu bisnis. 

Memperhatikan rasio dari profit margin adalah hal krusial, baik untuk bisnis besar maupun kecil. Pasalnya, profit margin menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kondisi kesehatan finansial perusahaan, apakah bisnis berkembang atau tidak. Biasanya, setiap bisnis memiliki patokan berbeda-beda untuk menentukan apakah suatu margin disebut baik atau tidak. 

Misalnya, bagi bisnis restoran kecil, angka margin dalam kisaran 10% sudah dianggap normal. Sementara pada industri konveksi besar, profit margin bisa mencapai persentase 80% atau lebih. 

Dengan adanya profit margin, investor dan kreditur juga merasa lebih terbantu untuk menganalisis kondisi finansial, potensi revenue stream, dan indikator kemampuan manajemen perusahaan. 

Baca juga: Strategi Penetapan Harga: Cara Menentukan, Manfaat dan Tujuan

Cara Menghitung Profit Margin

Pada dasarnya, profit margin dibagi menjadi beberapa jenis karena sifat laba yang beragam dilihat dari komponen pembentuknya. Berikut adalah cara menghitung profit margin berdasarkan jenisnya:

1. Net Profit Margin

Net profit margin adalah jenis yang paling merepresentasikan keuntungan perusahaan. Meski demikian, jenis ini cenderung sulit dipantau. Pelaku bisnis harus dengan teliti menghitung seluruh pemasukan dan pengeluaran, termasuk investasi, dari berbagai sumber. Berikut rumus sederhana untuk menghitungnya:

Net Profit Margin =Laba Bersih / Penjualan Bersih x 100%

2. Gross Profit Margin

Berbanding terbalik dengan net profit margin, jenis margin ini cenderung lebih mudah dihitung. Gross profit margin adalah rasio dari keseluruhan pendapatan kotor setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). Berikut cara menghitungnya:

Gross Profit Margin =Laba Kotor / Penjualan Bersih ✕ 100%

3. Operating Profit Margin

Operating profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persentase keuntungan operasional atas penjualan bersih perusahaan. Jenis ini biasanya diukur setelah mengurangi pendapatan dengan biaya sehari-hari, seperti administrasi, penjualan, operasi, dan lainnya. 

Profit margin jenis ini banyak digunakan oleh para analis dan lembaga perbankan untuk menghitung nilai perusahaan dalam aktivitas pembelian di masa mendatang. Berikut rumus menghitung operating profit margin:

Operating Profit Margin =Operating Income / Pendapatan ✕ 100%

Contoh Perhitungan Margin Keuntungan

Untuk membantu Anda lebih memahami bagaimana cara menghitung profit margin, berikut adalah contoh perhitungannya:

Perusahaan B memiliki data laporan keuangan sebagai berikut:

  • Pendapatan: Rp500 juta
  • Penjualan bersih: Rp300 juta
  • Laba bersih: Rp200 juta
  • Laba kotor: Rp250 juta
  • Laba sebelum bunga dan pajak: Rp270 juta

Dari data tersebut, berikut adalah contoh cara menghitung profit margin perusahaan B:

  • Net profit margin = Rp200 juta / Rp300 juta x 100 = 66,7%
  • Gross profit margin = Rp250 juta / Rp300 juta x 100 = 83,3%
  • Operating profit margin = Rp270 juta / Rp500 juta x 100 = 54%

Itulah cara menghitung profit margin yang penting untuk diperhatikan dalam menghitung profitabilitas bisnis dan keberlanjutan perusahaan. Dengan mengetahui hasil perhitungan profit margin, bisnis dapat mengevaluasi kembali pengeluaran yang berdampak negatif.

Selain mengevaluasi kembali pengeluaran, pelaku usaha juga perlu memperhatikan kembali metode pembayaran yang digunakan untuk transaksi bisnis. Pasalnya, hal ini dapat berpengaruh pada kenyamanan pelanggan, terutama jika sistem pembayarannya rumit.

Pelaku bisnis bisa memanfaatkan layanan payment gateway Faspay yang menyediakan 50+ metode pembayaran dari website atau aplikasi bisnis. Dengan begitu, transaksi dapat dilakukan dengan mudah, praktis, dan cepat.

Tertarik untuk meningkatkan efektivitas sistem pembayaran bisnis Anda? Yuk, daftar menjadi merchant Faspay sekarang juga!

Baca juga: 3 Tips Mengatur Keuangan Bisnis Agar Makin Untung

Lihat Artikel Lainnya

promo-cashback-permata-va-1024x1024

Aktifkan Channel Pembayaran PermataVirtual Account dan Dapatkan Cashback hingga Rp 450.000!

komponen sistem pembayaran

7 Komponen Sistem Pembayaran dalam Transaksi Bisnis

BRI VIrtual Account Kenali Manfaat dan Cara Menggunakannya Faspay

BRI Virtual Account: Kenali Manfaat dan Cara Menggunakannya

close-up-clothes-hanging-rack

Bisnis Thrifting Berpeluang Besar, Begini Tips Memulainya!