Tren Perilaku Belanja Online Konsumen Indonesia Selama Tahun 2020
Perubahan perilaku belanja konsumen Indonesia sudah mengalami perubahan selama terjadinya krisis Covid-19 pada tahun 2020. Hal ini mendorong banyak pengusaha di Indonesia untuk melakukan berbagai inovasi untuk menjaga keberlangsungan usahanya. Survey yang dilakukan oleh PwC pada awal tahun 2020 terhadap konsumen di perkotaan memperlihatkan adanya perubahan kebiasaan dan perilaku pembelian konsumen ditambah adanya disrupsi global yang mendorong perilaku masyarakat menuju cara hidup ke arah digital.
Pandemi dan aturan pembatasan jarak sosial yang selanjutnya diterapkan telah menyebabkan perubahan mendasar dalam cara konsumen bekerja, makan, berkomunikasi, dan berbelanja.
- Berbelanja Melalui Smartphone
Jumlah pengguna smartphone terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data yang dikeluarkan oleh WeAreSocial pada tahun 2020, jumlah pengguna aktif internet di Indonesia dengan menggunakan mobile phone sebanyak 338,2 juta orang. Dari data tersebut juga diketahui bahwa 80% transaksi online dilakukan melalui mobile phone.
- Belanja Mudah dan Harga Kompetitif
Kemunculan berbagai platform digital, seperti e-commerce, social media, dsb menjadi pilihan konsumen, karena dapat mencari, berinteraksi, berbelanja, dan bertransaksi dalam satu waktu dengan mudah.
Selain itu, bisnis online cenderung transparan baik secara produk maupun harga, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi konsumen kerika membeli produk/jasa tertentu. Menurut Zebra Technologies Corporation (Zebra), kemudahan, kenyamanan, dan harga menjadi faktor penting bagi konsumen ketika berbelanja online.
- Pengalaman Pengguna adalah Faktor Penting
Saat ini, konsumen tidak hanya mementingkan kualitas, harga, produk, ataupun merek saja. Tetapi, faktor pengalaman berbelanja juga menjadi faktor penting. Menurut survey yang dilakukan oleh Hootsuite, konsumen cenderung akan melakukan pembelian ulang dengan pengalaman yang baik. Sebanyak 89% konsumen mengaku akan berhenti menggunakan produk karena pengalaman yang kurang baik.
- Transaksi Elektronik Lebih Diminati
Menurut pernyataan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), aktivitas belanja online selama pandemi Covid-19 meningkat hingga 400% dan berbanding lurus dengan perkembangan penggunaan transaksi digital.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Iprice pada tahun 2020 kepada 1.000 responden memperlihatkan bahwa kegiatan transaksi mayoritas dilakukan secara online yang didominasi oleh empat channel pembayaran, yaitu transfer bank sebesar 30%, e-wallet dengan persentase 26%, Cash on Delivery (COD) sebesar 25%, dan sisanya 19% bertransaksi menggunakan kartu debit dan kartu kredit.
Menyediakan pelayanan dan metode bisnis yang sesuai dengan perilaku konsumen akan meningkatkan penjualan bisnis Anda. Berbelanja online, tidak lagi sebagai tren semata, namun juga sudah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat Indonesia. Bisnis Anda juga perlu memahami dan bertransformasi menuju ke cara digital.
Dengan Faspay, Anda bisa menyediakan metode pembayaran yang beragam, dengan lebih dari 40 channel pembayaran mulai dari metode internet banking, mobile banking, virtual account, e-Money, ritel, kartu kredit hingga kredit online. Pilihan metode pembayaran yang bearagam akan memudahkan pelanggan Anda. Daftarkan bisnis Anda disini sekarang dan nikmati pembayaran online yang cepat, mudah, dan aman!
Related Articles
Sorry, we couldn't find any posts. Please try a different search.