Faspay Blog
Cari tahu tentang tips bisnis online, teknologi pembayaran,
pemasaran digital, dan segala yang ingin diketahui tentang Faspay
ROI adalah singkatan dari Return on Investment. Istilah ROI biasanya digunakan dalam kegiatan investasi dan bisnis. Dalam penggunaannya, ROI adalah metrik yang mengukur keuntungan dari suatu investasi atau usaha. Dengan kata lain, ROI bisa disebut sebagai tingkat profit yang didapatkan dari segala kegiatan investasi maupun bisnis.
Agar nilai ROI meningkat, pembelian aset, penyediaan modal, dan pengalokasian anggaran perlu dilakukan secara terukur. Untuk itu, pengelolaan keuangan bisnis perlu dilakukan dengan terperinci agar keuntungan yang didapatkan lebih optimal.
Nilai ROI dapat dihitung dengan rumus tertentu. Namun, sebelum mencoba menghitung ROI, pahami dulu semua hal yang berkaitan dengan metrik keuntungan ini.
Apa itu ROI (Return on Investment)?
ROI adalah metrik atau indikator yang mengukur tingkat keuntungan investasi, baik untuk kebutuhan pribadi, ritel, maupun perusahaan. Cara mendapatkan nilai ROI adalah dengan membandingkan nominal investasi dan keuntungan yang didapatkan.
Dalam bisnis, ROI adalah rasio dari jumlah aktiva yang dikelola dan digunakan perusahaan untuk kebutuhan investasi. ROI dapat mengukur efisiensi suatu manajemen. Hitungan ROI dilakukan oleh pelaku bisnis untuk menentukan tingkat profitabilitas suatu investasi.
Sebagai contoh, pelaku bisnis menginvestasikan sejumlah uang untuk menjalankan kampanye pemasaran dalam bentuk iklan di platform digital. Perhitungan keuntungan dari upaya pemasaran tersebut dapat dilakukan dengan mencari tahu konversi yang dihasilkan iklan. Apabila hasil penjualan melebihi biaya iklan, maka tingkat pengembalian investasinya positif.
Nilai ROI yang tinggi menandakan keuntungan dari investasi tersebut tercapai. Namun, jika nilai ROI rendah, maka artinya strategi investasi yang digunakan tidak membuahkan hasil sesuai harapan. Untuk itu, diperlukan strategi terukur guna mencapai ROI yang optimal.
Pentingnya ROI
Tidak hanya bagi investor, ROI adalah metrik yang memiliki kegunaan tertentu bagi pelaku bisnis. Investasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti menyediakan peralatan baru untuk menunjang produksi. Adapun pentingnya ROI bagi bisnis adalah sebagai berikut:
1. Membuat Strategi Bisnis yang Terukur
Sebagai pelaku bisnis, penyusunan strategi secara terukur perlu dilakukan agar mengurangi risiko kerugian. Dalam hal ini, ROI adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan performa di area-area tertentu. Dengan ROI, pelaku bisnis dapat mengidentifikasi dan memahami area mana yang perlu diperbaiki agar dapat mengoptimalkan keuntungan.
2. Menghitung Estimasi Keuntungan Produk Baru
Pelaku bisnis dapat menggunakan ROI sebagai indikator untuk menganalisis seberapa efektif performa produk baru di pasar. Dalam penerapannya, ROI dapat digunakan untuk membandingkan keuntungan penjualan dengan biaya promosi, produksi, dan pemasaran yang dikeluarkan.
Baca juga: Apa itu Forecasting? Pengertian, Fungsi, dan Metodenya
Perbedaan ROI dan ROE
Di samping ROI, terdapat metrik lain yang digunakan untuk menganalisis efisiensi manajemen bisnis, yaitu ROE (Return on Equity). ROI dan ROE memiliki karakteristik yang berbeda dan bisa dilihat pada perbandingan berikut:
ROI |
ROE |
Mengukur tingkat keuntungan dari investasi suatu bisnis. | Menganalisis efektivitas manajemen perusahaan dalam memanfaatkan investasi. |
Dihitung berdasarkan biaya investasi riil dan keuntungannya. | Dihitung berdasarkan laba ditahan oleh investor. |
Menjadi dasar keberlanjutan investasi tertentu untuk kelangsungan bisnis. | Tidak bisa dijadikan tolok ukur kesuksesan suatu investasi bisnis. |
Faktor yang Memengaruhi ROI
Terdapat dua faktor yang memengaruhi nilai ROI, yaitu margin profit dan operating assets. Berikut adalah penjelasan singkatnya:
1. Margin Profit
Margin profit mengacu pada tingkat profitabilitas perusahaan. Jika margin profit semakin tinggi, maka nilai ROI pun bisa terangkat. Namun, faktor yang memengaruhi ROI ini tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu investasi.
2. Operating Assets
Faktor lain yang dapat memengaruhi hitungan ROI adalah operating assets. Adapun aset-aset yang dimaksud di sini adalah yang dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Tidak hanya terbatas pada pendanaan, aset yang dimaksud bisa berupa mesin, bangunan, dan kendaraan untuk kebutuhan operasional maupun produksi.
Kelebihan dan Kekurangan ROI
Setelah memahami apa itu Return on Investment dan seberapa pentingnya untuk manajemen bisnis, saatnya untuk mengenali kelebihan dan kekurangannya. Berikut penjelasannya:
Kelebihan ROI
Seperti yang diketahui, tujuan utama ROI adalah sebagai indikator yang dapat mengukur tingkat keuntungan suatu investasi dalam bisnis. Lebih jauh, ROI memiliki peran penting untuk memastikan keberlangsungan manajemen bisnis. Berikut adalah kelebihan dari ROI:
- Mengukur efisiensi investasi dengan membandingkan dana yang dikeluarkan dengan keuntungan.
- Membantu pelaku bisnis menyusun strategi bisnis yang lebih terukur dan mencapai target.
- Menjadi dasar pengambilan keputusan investasi yang dilakukan di masa depan.
- Menjadi pembanding antara perusahaan satu dan lainnya dalam sektor industri yang sama. ROI perusahaan yang lebih tinggi membuka peluang bagi bisnis untuk menguasai market share.
Kekurangan ROI
Meskipun memiliki kelebihan, ROI adalah indikator yang kerap kali diragukan dalam menghitung tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Adapun beberapa kelemahan ROI adalah sebagai berikut:
- Nilainya bisa berubah karena perhitungannya tidak melibatkan faktor-faktor bisnis yang krusial, seperti depresiasi dan ekspansi bisnis.
- Nilainya fluktuatif dan bergantung pada kondisi ekonomi, seperti inflasi dan sentimen pasar.
- Tidak adanya kesetaraan atau perbandingan apple-to-apple sehingga struktur neraca laporan keuangannya tidak sehat. Meskipun keuntungannya tinggi, suatu perusahaan bisa memiliki rasio utang besar yang tidak termasuk dalam hitungan ROI.
- Fokus pada keuntungan jangka pendek saja tanpa mempertimbangkan usia dan potensi perusahaan untuk berkembang.
Cara Menghitung ROI
Hitungan ROI bisa dilakukan dengan rumus sederhana ini:
ROI = (Pendapatan Bersih / Besar Investasi) × 100%
Agar dapat memahami cara menghitung ROI dengan lebih baik, simak contoh skenario hitungan berikut:
Ibu Ani menginvestasikan uang sebesar Rp5 juta untuk menambah keuntungan jual beli baju online miliknya. Dari investasi tersebut, hasil penjualan yang didapatkan bu Ani adalah sebesar Rp8,5 juta. Maka, keuntungan yang didapatkan adalah Rp3,5 juta. Lantas, berapa nilai ROI dari aktivitas investasi bisnis bu Ani?
ROI = (Pendapatan Bersih / Besar Investasi) × 100%
= (Rp3,5 juta / Rp5 juta) × 100% = 7% |
Itulah pembahasan seputar ROI yang dapat menjadi acuan dalam penyusunan strategi bisnis untuk mendapatkan keuntungan secara optimal. Apabila Anda ingin ROI yang tinggi, maka sebaiknya pertimbangkan keputusan berinvestasi mulai sekarang.
Salah satu bentuk investasi yang bisa mengoptimalkan efisiensi bisnis Anda adalah sistem payment gateway dari Faspay. Dengan Faspay, Anda bisa mengelola laporan dari berbagai channel pembayaran digital secara praktis.
Faspay menawarkan Faspay Business yang dipercaya oleh lebih dari 5.000 bisnis di berbagai industri. Transaksi pembayaran digital terintegrasi dari berbagai channel dapat tercatat dan terangkum dengan rapi sehingga laporan keuangan bisnis dapat dibuat dengan mudah.
Apakah Anda tertarik dengan kemudahan sistem payment gateway dari Faspay? Mari daftarkan diri menjadi merchant Faspay sekarang untuk manajemen keuangan bisnis yang lebih efisien.
Baca juga: 7 Komponen Sistem Pembayaran dalam Transaksi Bisnis