Faspay Blog

Cari tahu tentang tips bisnis online, teknologi pembayaran,
pemasaran digital, dan segala yang ingin diketahui tentang Faspay

Biaya overhead

Biaya overhead adalah salah satu jenis biaya dalam bisnis yang tidak ada kaitannya secara langsung dengan proses produksi barang atau jasa. Meski demikian, biaya overhead tetap harus dianggarkan dengan seksama untuk kelancaran kegiatan bisnis secara keseluruhan. 

Salah satu contoh biaya overhead adalah anggaran untuk sewa bangunan. Meskipun proses produksi tidak bisa berjalan tanpa adanya bangunan, biaya ini tetap harus dianggarkan untuk mendukung aktivitas produksi. 

Selain itu, cara menghitung biaya overhead cenderung lebih kompleks dibandingkan biaya lainnya. Hal ini disebabkan setiap divisi dalam bisnis memiliki biaya overhead masing-masing. Karena itu, untuk membantu Anda lebih memahami apa itu biaya overhead dan cara menghitungnya, artikel ini akan membahasnya secara lengkap.

Apa itu Biaya Overhead?

Biaya overhead adalah biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi suatu barang atau jasa tertentu, namun masih diperlukan untuk menjalankan operasi bisnis secara keseluruhan. 

Cakupan biaya overhead ini meliputi berbagai macam elemen, seperti biaya administrasi, biaya utilitas (listrik, air), biaya penyusutan peralatan, biaya sewa gedung, dan biaya-biaya umum lainnya yang tidak dapat dengan langsung diatribusikan ke suatu produk atau layanan tertentu.

Dalam manajemen keuangan bisnis, perhitungan biaya overhead penting untuk mengalkulasi total biaya produksi suatu barang atau jasa dan menentukan harga jual yang tepat. Oleh karena itu, manajemen harus memperhatikan dan mengelola biaya overhead dengan cermat untuk memastikan efisiensi operasional dan profitabilitas perusahaan.

Jenis Biaya Overhead

Secara garis besar, biaya overhead dibagi menjadi tiga kategori dengan penjelasan lengkapnya sebagai berikut:

Biaya Overhead Variabel

Biaya overhead variabel adalah biaya-biaya yang berubah seiring dengan tingkat produksi atau aktivitas bisnis perusahaan. Dengan kata lain, biaya overhead variabel akan meningkat ketika volume produksi meningkat dan menurun ketika volume tersebut turun.

Beberapa contoh dari biaya overhead variabel adalah biaya iklan, pemberian komisi/bonus, pembelian alat tulis kantor, pembayaran jasa agensi, dan lainnya.

Biaya Overhead Tetap

Sebaliknya, biaya overhead tetap tidak akan berubah dan tidak tergantung pada tingkat produksi atau aktivitas bisnis perusahaan. Artinya, biaya overhead tetap akan selalu konstan terlepas dari apakah perusahaan memproduksi banyak atau sedikit produk.

Beberapa contoh biaya overhead tetap adalah pembayaran pajak, gaji pegawai yang tidak terlibat dalam proses produksi, dan sewa aset selain untuk produksi.

Biaya Overhead Semi Variabel

Biaya overhead semi variabel adalah kombinasi antara kedua jenis sebelumnya, yaitu variabel dan tetap. Karakteristik dari jenis ini adalah nominalnya yang bervariasi sesuai dengan aktivitas perusahaan. Namun, meskipun tidak ada kegiatan sama sekali, perusahaan tetap memiliki kewajiban untuk membayar atas biaya overhead tersebut. Contohnya adalah biaya listrik dan telepon.

Baca juga: Mengenal Product Life Cycle: Pengertian, Tahapan, dan Contoh

Fungsi Menghitung Biaya Overhead

Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenis biaya overhead, lantas apa pentingnya menghitung biaya ini bagi bisnis? Berikut penjelasan lengkapnya:

Acuan Estimasi Anggaran Divisi

Menghitung biaya overhead memberikan acuan penting dalam proses perencanaan anggaran untuk setiap divisi atau departemen dalam perusahaan. Dengan mengetahui estimasinya, perusahaan dapat membuat anggaran yang realistis untuk mendukung operasi masing-masing divisi. Anggaran yang tepat akan membantu divisi dalam mengelola keuangan mereka dengan efisien dan menghindari penyalahgunaan dana.

Mengatur Pengeluaran Biaya Bukan Produksi

Biaya overhead sering kali menjadi bagian besar dari total biaya operasional perusahaan. Dengan menghitung biaya overhead, perusahaan dapat mengidentifikasi pengeluaran terkait dengan operasi di luar produksi yang mungkin dapat dikurangi atau dikontrol. 

Cara ini membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan fokus pada kegiatan yang memberikan nilai tambah secara signifikan kepada bisnis.

Dasar Penyusunan Strategi Perusahaan

Penghitungan biaya overhead dapat menjadi acuan dalam merumuskan strategi perusahaan secara keseluruhan. Dengan memahami seberapa besar biaya overhead yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi bisnis, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangan, mengidentifikasi area-area di mana efisiensi dapat ditingkatkan, dan menentukan arah strategis yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Mengurangi Biaya Overhead yang Tidak Perlu

Fungsi menghitung biaya overhead juga membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengurangi biaya overhead yang tidak perlu atau berlebihan. Hal ini termasuk pengurangan dana, seperti tingginya biaya sewa, biaya administratif yang berlebihan, atau pengeluaran lainnya. 

Baca juga: Pahami Cara Menghitung Biaya Produksi Serta Penerapannya

Contoh Biaya Overhead 

Untuk membantu Anda lebih memahami apa saja yang tergolong ke dalam biaya overhead, berikut adalah beberapa di antaranya:

Perlengkapan Kantor

Biasanya mencakup biaya untuk peralatan kantor, seperti kertas, printer, komputer, dan perlengkapan kantor lainnya. Meskipun tidak langsung terlibat dalam proses produksi, perlengkapan kantor penting untuk menjalankan operasi administratif dan manajemen di dalam pabrik.

Tagihan Listrik/Air/Telepon

Biaya ini mencakup biaya utilitas yang diperlukan untuk menjalankan operasi pabrik, termasuk listrik untuk mesin dan peralatan, air untuk pendingin atau proses produksi, dan telepon untuk komunikasi bisnis. 

Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran juga termasuk ke dalam anggaran biaya overhead, seperti untuk pemasangan iklan, secara digital maupun cetak dan registrasi untuk mengikuti pameran terkait. 

Biaya Asuransi

Biaya asuransi mencakup premi asuransi yang dibayarkan oleh pabrik untuk melindungi aset, staf, dan operasi pabrik dari risiko tertentu, seperti kebakaran, pencurian, atau kecelakaan kerja. Asuransi merupakan bagian penting dari pengelolaan risiko dan keamanan operasional pabrik.

Biaya Kegiatan Khusus

Biaya ini mencakup pengeluaran untuk kegiatan khusus atau proyek-proyek yang dilakukan di dalam pabrik, seperti acara karyawan, pelatihan khusus, atau pelatihan untuk meningkatkan kualitas barang/jasa. Meskipun tidak terkait langsung dengan produksi barang, biaya ini termasuk dalam biaya overhead karena mendukung operasi pabrik secara keseluruhan.

Komisi/Bonus

Jika perusahaan memiliki program komisi atau bonus untuk karyawan, biaya ini juga termasuk dalam biaya overhead. Komisi atau bonus biasanya diberikan kepada karyawan yang mencapai atau melampaui target tertentu dalam kinerja atau penjualan dan merupakan bagian dari biaya tenaga kerja pabrik secara keseluruhan.

Depresiasi

Depresiasi mengacu pada pengurangan nilai aset tetap pabrik selama masa pakainya. Meskipun tidak terjadi secara langsung sebagai pengeluaran tunai, depresiasi mencerminkan penggunaan aset pabrik dari waktu ke waktu dan menjadi bagian penting dari perhitungan total biaya produksi. 

Contoh biaya overhead ini mencerminkan penyusutan nilai aset, seperti bangunan, peralatan, dan mesin pabrik.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung HPP? Ini Rumus dan Penjelasannya

Cara Menghitung Biaya Overhead

Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk menghitung biaya overhead. Berikut penjelasannya:

1. Memisahkan Biaya Overhead Tiap Divisi

Dalam metode ini, biaya overhead diidentifikasi dan dipisahkan berdasarkan divisi. Setiap divisi akan memiliki biaya overhead berbeda, seperti biaya administratif, biaya penyusutan, atau biaya pemeliharaan. 

Metode ini memungkinkan perusahaan mengalokasikan biaya secara lebih spesifik ke setiap divisi, sehingga memungkinkan evaluasi yang lebih akurat terhadap kinerja masing-masing unit bisnis.

2. Menyusun Estimasi Biaya Overhead Keseluruhan

Pada cara yang kedua, perusahaan menyusun estimasi biaya overhead secara keseluruhan berdasarkan pengalaman sebelumnya, data historis, dan proyeksi masa depan. Estimasi ini mencakup semua biaya overhead yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu. 

3. Menganalisis Persentase Kebutuhan Biaya Overhead

Pada metode persentase, perusahaan akan menganalisis kebutuhan biaya overhead pada setiap divisi dan membaginya secara efisien serta sesuai ukuran. Cara ini tergolong lebih efektif dan paling banyak digunakan daripada dua metode sebelumnya.

Itu dia pembahasan seputar biaya overhead beserta jenis, fungsi, dan cara menghitungnya. Pada dasarnya, biaya overhead adalah anggaran yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional bisnis secara keseluruhan, seperti biaya tagihan listrik dan perlengkapan kantor. 

Selain contoh yang disebutkan di atas, mengalokasikan dana untuk meningkatkan sistem pembayaran transaksi bisnis juga termasuk ke dalam biaya overhead. Dalam hal ini, pelaku bisnis bisa menggunakan layanan payment gateway Faspay untuk memudahkan pembayaran dengan vendor maupun pelanggan.

Faspay menawarkan lebih dari 50 metode pembayaran dari website atau aplikasi bisnis dengan proses integrasi yang beragam, mudah, dan cepat. Layanan Faspay juga telah dipercaya oleh lebih dari 5.000 bisnis. Tertarik menjadi salah satunya? Yuk, daftar menjadi merchant Faspay sekarang juga!

Baca juga: Ini 5 Cara Membuat Business Plan Bagi Pemula

Lihat Artikel Lainnya

usaha yang menjanjikan

10 Jenis Usaha yang Menjanjikan Tidak Pernah Sepi Peminat

invoice online indonesia

Bikin Invoice Tanpa Ribet dengan Faspay Billing

settlement adalah

Mengenal Settlement: Pengertian, Cara Pakai, dan Fungsinya

Plugin Pembayaran wordpress

Ketahui 4 Keuntungan Menggunakan Plugin Pembayaran Pada WordPress