Faspay Blog
Cari tahu tentang tips bisnis online, teknologi pembayaran,
pemasaran digital, dan segala yang ingin diketahui tentang Faspay
Saat melakukan pembayaran dengan pelanggan, Anda mungkin pernah dihadapkan dengan transaksi reversal. Sebetulnya, apa itu reversal? Secara umum, reversal artinya proses pengembalian sejumlah dana ketika terjadi kegagalan dalam transaksi pembayaran.
Transaksi reversal sering kali terjadi saat pelanggan melakukan pembayaran melalui e-payment. Ingin mengenal pengertian reversal dalam transaksi perbankan selengkapnya? Mari simak ulasan berikut ini sampai habis!
Apa itu Reversal?
Pada dasarnya, reversal memiliki banyak arti. Dalam dunia bisnis yang luas, reversal artinya rugi, kalah, sial, atau tidak beruntung.
Namun, dalam transaksi perbankan, reversal memiliki makna lain. Di mana, hal ini merupakan salah satu fasilitas perbankan untuk mengamankan dana milik customer atau pelanggan.
Lebih tepatnya, reversal artinya proses pembalikan dana dari pelanggan yang melakukan pembayaran online namun dianggap gagal. Keterangan transaksi reversal umumnya akan muncul melalui notifikasi pesan (SMS) ke nomor pelanggan yang sudah terdaftar dalam layanan SMS banking atau internet banking.
Perlu diketahui bahwa reversal berbeda dengan refund. Reversal terjadi ketika transaksi gagal, di mana pelanggan sudah mengirimkan sejumlah uang, namun belum diterima oleh akun pemilik bisnis.
Sementara itu, refund adalah proses pengembalian dana ketika transaksi telah selesai dilakukan, dan uang dari pelanggan sudah diproses serta disimpan pada rekening pemilik bisnis.
Hal tersebut biasanya terjadi ketika jasa atau barang yang dibeli tidak sesuai dengan ekspektasi, sehingga pelanggan ingin mengajukan pengembalian dana kepada pemilik bisnis.
Penyebab Terjadinya Reversal
Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya reversal saat melakukan transaksi pembayaran. Berikut adalah uraian selengkapnya.
1. Waktu Transaksi Habis (Time Out)
Penyebab pertama terjadinya reversal adalah waktu transaksi habis atau time out. Hal ini terjadi ketika jaringan milik bank terganggu sehingga menyebabkan transaksi gagal.
Pasalnya, sistem perbankan memberikan batas waktu secara otomatis dalam berbagai kegiatan transaksi. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan dari pihak bank serta meminimalkan risiko penipuan.
Baca juga: Ketahui Standar Keamanan Transaksi Online dan Manfaatnya
2. Gangguan Jaringan
Jika jaringan internet mengalami gangguan, pelanggan mungkin akan kesulitan untuk melakukan transaksi pembayaran. Hal ini tentu bukan menjadi kesalahan pribadi pelanggan. Karena itu, sistem akan melakukan proses pembalikan dana atau reversal secara otomatis.
3. Salah Memasukkan Nomor Rekening Tujuan
Penyebab transaksi reversal berikutnya adalah salah memasukkan nomor rekening tujuan. Ketika hal ini terjadi, sistem tidak dapat melacak nomor rekening yang sudah dimasukkan, sehingga transaksi akan dianggap gagal.
4. Outer
Outer adalah kondisi ketika nomor rekening tujuan berada di luar wilayah jangkauan bank terkait. Akibatnya, transaksi akan dianggap tidak berhasil atau gagal. Selain itu, outer juga bisa terjadi ketika pelanggan salah memasukkan kode transfer.
5. Kegagalan saat Ada Transaksi atau Tagihan Lain
Kegagalan saat ada transaksi atau tagihan lain yang sedang berjalan juga menjadi salah satu penyebab transaksi reversal, meskipun hal tersebut cenderung jarang terjadi. Ini membuat pihak host tidak mampu merespons transaksi tersebut sehingga menyebabkan transaksi dianggap gagal.
Apakah Saldo di Rekening Tetap Aman Jika Terjadi Transaksi Reversal?
Sebagian pelanggan mungkin merasa khawatir, apakah saldo rekening tetap aman jika terjadi transaksi reversal? Tenang, mengingat reversal artinya pembalikan dana, maka saldo di rekening pelanggan tidak akan berkurang ketika terjadi transaksi tersebut.
Pengurangan saldo mungkin hanya terjadi untuk sementara waktu. Setelah itu, pihak perbankan akan segera melakukan pengembalian dana yang masuk ke dalam saldo rekening pelanggan secara otomatis.
Baca juga: 5 Sistem Pembayaran Online yang Paling Sering Digunakan
Cara Mencegah Reversal
Reversal memang tidak akan merugikan pihak pelanggan maupun pemilik bisnis secara materil. Namun, hal ini kerap menghambat proses transaksi yang bisa memakan waktu kedua belah pihak.
Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya reversal, terdapat beberapa cara yang perlu diperhatikan oleh pihak pelanggan maupun pemilik bisnis. Beberapa cara tersebut, di antaranya sebagai berikut:
- Memastikan pelanggan sudah memasukkan nomor rekening tujuan dengan benar.
- Menggunakan jaringan internet yang stabil.
- Segera melakukan pembayaran sebelum batas waktu transaksi habis.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai arti reversal, penyebab, dan tips untuk mencegahnya yang dapat disampaikan. Pada dasarnya, reversal merupakan hal yang terbilang wajar dalam proses transaksi bisnis.
Di samping itu, untuk memudahkan proses transaksi bisnis Anda dengan pelanggan, menggunakan payment gateway Faspay bisa menjadi pilihan tepat. Tidak perlu khawatir, jika terjadi transaksi gagal dan diperlukan proses reversal, Faspay tidak akan membebankan biaya apa pun kepada pelanggan maupun pemilik bisnis.
Bahkan, Faspay juga dapat memberikan notifikasi status pembayaran secara otomatis kepada pemilik bisnis, termasuk status pembalikan dana atau reversal kepada pelanggan. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot-repot memeriksa status transaksi satu per satu.
Bagaimana? Tertarik menggunakan Faspay untuk kebutuhan transaksi bisnis Anda? Yuk, daftar menjadi merchant Faspay sekarang juga!
Baca juga: 4 Sistem Keamanan Payment Gateway, Transaksi Bisnis Aman