Faspay Blog
Cari tahu tentang tips bisnis online, teknologi pembayaran,
pemasaran digital, dan segala yang ingin diketahui tentang Faspay
Tahukah Anda apa itu revenue? Revenue adalah pendapatan kotor yang diterima oleh perusahaan dari kegiatan operasional, strategi bisnis utama, termasuk penjualan barang atau jasa. Oleh karena itu, Anda sebagai pebisnis perlu memahami dengan baik mengenai pengertian, jenis, hingga cara menghitungnya.
Hal ini dikarenakan revenue berperan sebagai fokus utama yang ditulis pada laporan arus kas perusahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai revenue, simak ulasan lengkap berikut ini.
Apa itu Revenue?
Revenue adalah penghasilan yang diperoleh suatu usaha dari kegiatan pemasaran produk atau layanan yang ditawarkan. Istilah ini merujuk pada arus kas yang didapatkan perusahaan dalam periode tertentu.
Lebih lanjut, revenue juga didefinisikan sebagai hak kekayaan sementara atau temporary equity yang dimasukkan dalam penghitungan laba perusahaan. Dengan kata lain, revenue adalah laba kotor yang dihasilkan dari aktivitas bisnis perusahaan dalam periode tertentu.
Jika Anda menemukan istilah revenue stream selama perhitungan revenue, ketahuilah bahwa keduanya berbeda. Revenue stream adalah sumber-sumber yang berkontribusi untuk mengisi kas perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui proses pertukaran produk atau jasa, seperti hibah, investasi, dan semacamnya.
Dengan kata lain, revenue stream adalah cara-cara yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan revenue.
Faktor yang Memengaruhi Revenue
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah revenue sehingga menjadikannya sebagai parameter keberhasilan suatu perusahaan. Adapun faktor yang mempengaruhi revenue adalah sebagai berikut:
1. Product Pricing
Faktor pertama yang memengaruhi revenue adalah product pricing dari barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan penentuan harga jual agar tidak bersinggungan langsung dengan daya beli konsumen serta nilai laba yang akan diperoleh perusahaan.
2. Yield Management
Yield management merupakan manajemen strategi pemasaran online maupun offline dalam menentukan harga jual oleh perusahaan untuk mendapatkan konsumen. Hal ini dapat berupa diskon maupun cashback yang diberikan perusahaan agar konsumen membeli barang atau jasa dalam jumlah tertentu.
Baca juga: Apa itu Cash Flow? Ini Pengertian dan Pentingnya untuk Bisnis
3. Product Marketing
Faktor terakhir yang memengaruhi revenue adalah product marketing. Product marketing perlu dilakukan oleh perusahaan agar konsumen mengetahui barang atau jasa yang dijual. Jika tidak dilakukan, nilai revenue akan menurun karena penjualan yang diperoleh minim.
Jenis-Jenis Revenue
Revenue dibagi menjadi dua jenis menurut sumber penghasilannya, yaitu operating revenue dan non operating revenue. Adapun penjelasan mengenai jenis revenue adalah sebagai berikut:
1. Operating Revenue
Operating revenue adalah pendapatan yang didapatkan secara langsung dari pusat bisnis. Pendapatan ini berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, seperti penawaran jasa, dan penjualan barang.
2. Non-Operating Revenue
Non-operating revenue adalah jenis revenue yang diperoleh dari sumber penghasilan tambahan, yaitu bunga deposito bank, keuntungan saham, serta kegiatan bisnis lain dari perusahaan.
Cara Menghitung Revenue
Langkah yang perlu dilakukan dalam memperkirakan nilai revenue adalah menghitung keseluruhan dana dari berbagai kegiatan perusahaan. Adapun cara menghitung revenue adalah sebagai berikut.
1. Total Revenue
Total revenue adalah jumlah penerimaan yang didapatkan dari perkalian antara harga produk dan jumlahnya. Untuk itu, perhitungan total revenue atau TR menggunakan rumus:
TR = Harga Barang x Jumlah Barang
Sebagai contoh, jika harga barang per produk Anda saat ini adalah Rp10.000 dan jumlahnya 1.000 unit, maka total penerimaannya adalah:
TR = Rp10.000 x 1.000 = Rp10 juta
Baca juga: Strategi Social Media Marketing yang Efektif Bagi Bisnis
2. Average Revenue
Cara kedua dalam menghitung revenue adalah mengetahui nilai dari average revenue. Average revenue merupakan nilai pendapatan rata-rata dalam perusahaan. Sementara itu, perhitungan AR atau average revenue menggunakan rumus:
AR = Total Pendapatan / Jumlah Barang yang Dijual
Sebagai contoh, perusahaan Anda menghasilkan revenue sebesar Rp500.000 dari hasil penjualan barang sebanyak 25 unit, maka pendapatan rata-ratanya adalah:
AR = Rp500.000 / 25 = Rp25.000
3. Marginal Revenue
Perhitungan nilai revenue yang terakhir adalah marginal revenue. Perlu diketahui, marginal revenue adalah penghasilan tambahan yang diperoleh dari tiap unit produk ketika dipasarkan. Dalam hal ini, marginal revenue menunjukan besarnya peningkatan pendapatan yang akan dihasilkan dari penjualan unit tambahan barang dan penawaran jasa perusahaan.
Sementara itu, perhitungan marginal revenue atau MR menggunakan rumus:
MR = Tambahan Revenue / Tambahan Produk yang Terjual
Misalnya, perusahaan Anda berhasil menjual 200 unit tas pada hari Selasa dengan harga per produk Rp30.000, maka total pendapatannya adalah Rp6 juta. Jika pada hari Rabu Anda berhasil menjual 300 unit tas dengan total pendapatan Rp9 juta, maka pendapatan tambahan atau marginal revenue adalah
MR = (Rp9 juta - Rp6 juta) / (300 - 200) = Rp3 juta / 100
= Rp30.000
Perbedaan Revenue dan Income
Revenue dan income sering kali diartikan sama oleh sebagian orang meskipun sebenarnya berbeda. Untuk mengetahui perbedaan keduanya, berikut penjelasannya:
1. Sumber Pendapatan
Revenue adalah sebutan untuk pendapatan kotor suatu perusahaan. Sedangkan income merupakan laba bersih yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasanya.
Oleh karena itu, jika revenue dihitung sebagai jumlah total pendapatan, maka income dapat dihitung setelah mendapatkan hasil dari revenue di mana kemudian dikurangi oleh semua biaya yang digunakan ketika kegiatan usaha terjadi. Dengan begitu, income dapat diartikan sebagai bagian dari revenue.
2. Perhitungan
Perlu diingat, perhitungan revenue adalah menjumlahkan semua biaya, baik operasional, beban pajak, dan pokok penjualan. Sementara itu, income dihitung menggunakan dua cara, yaitu gross profit dan net profit.
Gross profit merupakan perhitungan di mana perusahaan perlu mengurangi nilai pendapatan dengan HPP atau harga pokok penjualan. Sedangkan net profit merupakan hasil gross profit dikurangi dengan biaya lain yang berkaitan selama proses produksi.
Itulah ulasan mengenai revenue, mulai dari pengertian, faktor yang memengaruhi, jenis, hingga cara menghitungnya. Perlu diingat, revenue adalah indikator yang penting dalam sebuah bisnis maupun perusahaan. Hal ini dikarenakan jika sumber revenue hilang, bisnis pun dapat goyah hingga gulung tikar dalam sekejap. Oleh karena itu, memahami revenue adalah hal penting yang perlu Anda perhatikan sebagai pebisnis atau pengusaha.
Meski begitu, memahami revenue saja tidak cukup jika Anda belum menerapkan strategi go digital pada bisnis. Dalam menerapkannya, Anda bisa menggunakan platform pendukung seperti Faspay.
Faspay adalah payment gateway yang memudahkan Anda dalam go digital karena menyediakan sistem pembayaran online dengan berbagai metode, seperti retail payment, internet banking, QRIS, virtual account, online credit, online debit, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, Faspay juga telah dipercaya oleh lebih dari 5000 bisnis di berbagai industri sehingga Anda tidak perlu khawatir mengenai keamanannya. Adapun industri yang telah menggunakan Faspay, meliputi logistik, hospitality, game online, transportasi, dan masih banyak banyak lainnya.
Jadi, yuk daftarkan bisnis Anda sebagai merchant Faspay sekarang juga dan nikmati kemudahan transaksi secara digital!
Baca juga: Analisis Pasar: Pengertian, Tujuan dan Cara Lengkapnya