Faspay Blog
Cari tahu tentang tips bisnis online, teknologi pembayaran,
pemasaran digital, dan segala yang ingin diketahui tentang Faspay
Dalam dunia kerja, pitching artinya presentasi ide kepada pihak-pihak yang berpotensi mengembangkan bisnis atau usaha. Pada umumnya, pitching adalah kegiatan yang ditujukan untuk mendapatkan pendanaan guna mencapai keberhasilan suatu proyek.
Tim representasi perusahaan yang melakukan pitching artinya membawa proposal bisnis dengan rincian kebutuhan pendanaan dan lain sebagainya. Untuk tahu lebih banyak tentang pitching dalam dunia bisnis, mari simak pembahasan di bawah ini.
Apa itu Pitching?
Pitching artinya penyampaian ide bisnis dalam bentuk presentasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya, pitching dalam bisnis meliputi berbagai macam ide, seperti presentasi produk baru, cabang bisnis baru, dan lain sebagainya.
Melakukan pitching artinya mengembangkan bisnis dengan terobosan atau inovasi baru yang dinilai menguntungkan. Adapun pihak-pihak potensial yang umumnya terlibat dalam sesi pitching adalah investor, C-level, mitra kerja, dan pihak-pihak penting lainnya.
Presentasi ide bisnis atau pitching dilakukan untuk meraih dukungan, baik berupa pendanaan maupun penyediaan sumber daya, dari investor atas persetujuan atasan. Maka dari itu, pitching bukanlah aktivitas yang dilakukan dengan sembarangan.
Agar ide bisnis dalam pitching dapat diterima oleh investor dan atasan, sebaiknya lakukan riset mendalam terlebih dahulu. Kumpulkan data atau referensi yang relevan dengan realisasi ide serta susunlah presentasi semenarik mungkin. Jangan lupa sertakan visi dan misi dari ide bisnis yang disampaikan agar dapat meyakinkan investor dan atasan.
Untuk menarik perhatian investor, sertakan proyeksi pendapatan dan keuntungan yang bisa didapatkan dari realisasi ide bisnis tersebut. Perlu dicatat bahwa pitching artinya bukan hanya menawarkan ide melalui presentasi, namun juga menciptakan koneksi.
Pentingnya Pitching dalam Bisnis
Tim yang ditugaskan melakukan pitching berperan sebagai representasi bisnis. Apabila pitching berhasil, maka manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak yang tergabung dalam perusahaan. Berikut adalah pentingnya pitching dalam bisnis:
1. Memberikan Kesan Positif
Keberhasilan pitching dapat memberikan kesan positif kepada investor, C-level, mitra kerja, dan pihak lainnya. Bahkan, pitching yang menghasilkan produk cemerlang dapat mendatangkan audiens baru dan mempertahankan loyalitas pelanggan lama.
2. Membangun Koneksi
Pitching artinya bukan sekedar menyajikan ide bisnis kepada pihak-pihak penting, namun juga membangun koneksi bisnis. Manfaat pitching ini utamanya membantu perusahaan yang masih berada pada tahap awal di mana dukungan untuk pengembangan sangat dibutuhkan.
3. Mengungguli Kompetitor
Bisnis di niche atau sektor tertentu tentunya memiliki kompetitor yang perlu menjadi perhatian. Agar bisa unggul dalam kompetisi, diperlukan inovasi-inovasi baru yang dapat mendorong perkembangan perusahaan. Maka dari itu, dibutuhkan pitching untuk membantu ide bisnis perusahaan tersampaikan secara tepat kepada investor yang dapat menyediakan pendanaan.
4. Mendorong Angka Penjualan
Tindak lanjut dari ide bisnis yang disetujui saat pitching adalah perwujudan atau realisasi produk baru untuk mendorong kemampuan penjualan perusahaan. Adapun berbagai macam kerja sama menarik juga bisa dicoba, seperti membuat kemasan limited edition, pembagian voucher diskon, dan produk eksklusif hasil kerja sama dengan artis ternama.
Baca juga: 7 Ide Bisnis Anak Muda dan Peluang Suksesnya di 2024
Cara Pitching yang Baik
Penyusunan pitching perlu dilakukan dengan tepat agar hasilnya sesuai dengan tujuan. Berikut adalah cara pitching yang bisa diterapkan:
1. Memahami Target Audiens
Sebelum pitching, lakukanlah riset tentang target audiens untuk mencari tahu kebutuhan, masalah, dan solusi yang diharapkan. Dengan begitu, pitching ide bisnis tersebut tidak hanya bermanfaat bagi kelangsungan bisnis, namun juga memiliki ikatan emosional dengan audiens.
2. Menentukan Unique Value Proposition (UVP)
Melakukan pitching artinya menyajikan UVP bisnis kepada audiens. Di sini, UVP produk yang dipresentasikan sangat penting untuk menginformasikan investor maupun atasan atas kelebihan perusahaan dibandingkan kompetitor di sektor yang sama.
3. Menyiapkan Deck dengan Baik
Deck adalah dokumen berupa slide presentasi yang memuat informasi perusahaan dengan rincian deskripsi bisnis, ide bisnis, nama proyek, kemungkinan pendanaan, proyeksi penjualan, dan lain sebagainya.
Agar tidak membosankan, susunlah deck secara ringkas, jelas, dan komprehensif. Gunakan Google Slides agar memudahkan proses pembagian atau sharing dokumen dengan anggota tim.
4. Menyertakan Demonstrasi Produk
Tidak jarang pitching disertai dengan demonstrasi produk. Adanya demonstrasi produk ini dapat membantu meyakinkan investor untuk mendanai ide bisnis yang ingin direalisasikan. Dari demonstrasi produk tersebut, investor dapat mengamati produk secara nyata dan melihat UVP yang ditawarkan.
5. Menampilkan Strategi Pengembangan
Cantumkan juga strategi pengembangan bisnis dengan pemasaran secara online. Beberapa contoh strategi pengembangan yang umumnya digunakan untuk mendapatkan online presence adalah advertising, content marketing, dan SEO.
6. Menyampaikan Pitching Secara Interaktif
Ketika isi deck sudah tepat, lakukan pitching secara interaktif. Usahakan untuk melontarkan pertanyaan kepada audiens serta melibatkan mereka dalam pembahasan agar dapat membangun interaksi saat presentasi.
7. Memberikan Call to Action (CTA) yang Persuasif
Terakhir, sertakan CTA yang dapat membuat klien tertarik dengan perwujudan ide bisnis. Gunakan CTA yang persuasif dan menggambarkan isi deck yang dipresentasikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
Itulah pembahasan seputar pitching yang dapat memberikan gambaran tentang peran pentingnya dalam pengembangan bisnis. Pitching artinya presentasi ide bisnis secara spesifik dan realistis dengan target keberhasilan yang ditentukan berdasarkan data.
Untuk meyakinkan investor dan atasan, pitching perlu dilakukan dengan komprehensif. Salah satu data penting yang perlu menjadi pertimbangan adalah ROI (Return of Investment). Investor akan tertarik dengan strategi untuk mewujudkan hasil penjualan serta peluang keuntungan dari realisasi ide tersebut.
Adapun dalam strategi pengembangan bisnis, bisa dicantumkan efektivitas pembayaran yang dapat mendukung penjualan. Salah satu cara untuk mengoptimalkan transaksi dengan payment gateway yang aman dan praktis.
Faspay Business dapat menjadi solusi pembayaran online yang terjamin. Sistem pembayaran online ini disambungkan API atau plugin merchant. Dengan Faspay Business, bisnis yang sudah memiliki website atau aplikasi sendiri dapat menerima lebih dari 50 metode pembayaran.
Nikmati proses aktivasi yang cepat dan mudah, opsi integrasi beragam, dan kemudahan bertransaksi, mulai dari top up hingga repayment. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar menjadi merchant Faspay sekarang untuk mendapatkan manfaat transaksi online di era digital ini!
Saat ini, Faspay juga sedang memiliki promo menarik nih!
Dengan harga spesial Rp. 3.499/transaksi, Anda bisa terima pembayaran dari 10+ virtual account bank, yaitu BCA, BRI, Mandiri, BNI, BSI, PermataBank, Maybank, Sinarmas, Danamon, Neo Commerce, dan CIMB Niaga. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menikmati keuntungan lainnya, mulai dari gratis Biaya Set Up, gratis Biaya Maintenance, dan juga gratis Social Media Exposure Senilai Jutaan Rupiah. Promo hanya berlaku hingga 29 Februari. Jadi, segera daftarkan bisnis Anda di sini ya!
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Bisnis Membutuhkan Sistem Pembayaran Online