Faspay Blog
Cari tahu tentang tips bisnis online, teknologi pembayaran,
pemasaran digital, dan segala yang ingin diketahui tentang Faspay
Dalam dunia keuangan, contoh laporan neraca merupakan salah satu dokumen penting yang digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini membantu Anda mengetahui sumber daya perusahaan, utang yang harus dibayarkan, dan investasi modal.
Membuat contoh laporan neraca yang akurat dan informatif membutuhkan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip akuntansi dan keuangan. Untuk itu, yuk, pahami lebih dalam mengenai contoh laporan neraca, komponen-komponennya, dan cara mudah membuatnya di artikel berikut ini!
Apa itu Laporan Neraca Keuangan?
Sebelum membahas contoh laporan neraca, Anda perlu memahami pengertian neraca keuangan terlebih dahulu. Neraca keuangan adalah satu dari lima komponen laporan keuangan yang bertujuan untuk memperlihatkan posisi aset, modal, dan kewajiban perusahaan. Dalam neraca, total aset perusahaan harus selaras dengan total modal dan kewajiban.
Kesehatan keuangan suatu perusahaan tergantung pada perbandingan antara total modal dengan total kewajiban. Jika modal lebih besar dari kewajiban, perusahaan dianggap sehat. Sebaliknya, jika kewajiban lebih besar, keuangan perusahaan dianggap tidak sehat karena asetnya sebagian besar dibiayai oleh hutang.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa laporan neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang memberikan gambaran nilai finansial sebuah perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini berisi ringkasan mengenai kondisi bisnis perusahaan dan penting untuk dinilai, baik secara internal maupun eksternal.
Biasanya, evaluasi internal dilakukan pemimpin bisnis dan akuntan, sedangkan peninjauan eksternal dilakukan oleh calon investor. Laporan neraca disusun secara berkala, seperti bulanan, triwulan, atau tahunan, dan terdiri dari aset, kewajiban, serta ekuitas perusahaan.
Komponen dalam Laporan Neraca Keuangan
Dalam laporan neraca keuangan, terdapat beberapa komponen penting yang menggambarkan kondisi keuangan sebuah perusahaan. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai komponen-komponen penting dalam laporan neraca keuangan.
1. Aset (Aktiva)
Aset atau aktiva merupakan komponen pertama yang penting dalam pembuatan laporan neraca. Komponen ini mewakili seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Secara umum, aset adalah nilai kekayaan yang digunakan oleh perusahaan untuk operasionalnya. Berdasarkan jangka waktunya, terdapat dua jenis aset dalam perusahaan, yaitu aset lancar dan aset tetap. Adapun berikut penjelasan mengenai masing-masing jenis aset:
A. Aset Lancar
Aset lancar merupakan aset perusahaan yang memiliki manfaat jangka pendek dan dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat, yaitu maksimal satu tahun. Contoh aset lancar meliputi kas dan setara kas, persediaan, piutang dagang, dan utang yang harus di bayar di muka.
B. Aset Tetap
Aset tetap adalah jenis aset yang memiliki manfaat ekonomi jangka panjang, yaitu lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap meliputi bangunan pabrik, bangunan kantor, peralatan pabrik, peralatan kantor, dan kepemilikan intelektual, seperti hak paten dan hak cipta. Nilai aset tetap yang dicantumkan dalam laporan neraca perusahaan adalah nilai bersihnya, yaitu nilai awal aset dikurangi dengan akumulasi penyusutan selama masa manfaatnya
Baca juga: Laporan Arus Kas: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya
2. Kewajiban (Liabilitas)
Kewajiban adalah salah satu komponen penting dalam contoh laporan neraca. Kewajiban dalam laporan neraca merupakan utang perusahaan kepada pihak lain yang wajib dilunasi dalam periode tertentu. Pembagian kewajiban terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
A. Kewajiban atau Utang Lancar
Kewajiban atau utang lancar merujuk pada utang perusahaan yang wajib dilunasi dalam waktu satu tahun. Beberapa contoh kewajiban atau utang lancar, seperti utang usaha, utang dagang, gaji, pajak yang belum dibayar, dan wesel tagihan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
B. Kewajiban atau Utang Jangka Panjang
Kewajiban atau utang jangka panjang merujuk pada kewajiban yang harus diselesaikan dalam waktu lebih dari satu tahun, seperti pinjaman jangka panjang dan obligasi dengan jatuh tempo setelah satu tahun.
3. Ekuitas atau Modal
Komponen selanjutnya dalam laporan neraca keuangan adalah ekuitas atau modal. Ekuitas atau modal adalah komponen dalam laporan neraca yang merepresentasikan kepemilikan perusahaan. Komponen ini juga mencerminkan selisih antara aset dan kewajiban perusahaan. Dalam laporan neraca, ekuitas dibagi menjadi dua bagian, yaitu saham yang disetor dan laba ditahan. Berikut penjelasan dari masing jenis ekuitas:
A. Saham Disetor
Saham disetor merupakan jumlah uang yang disetor oleh pemegang saham ke perusahaan. Dana dari saham yang disetor dapat dialokasikan untuk berbagai keperluan, seperti modal kerja atau investasi dalam aset yang termuat dalam laporan keuangan.
B. Laba Ditahan
Laba ditahan merujuk pada keuntungan perusahaan yang tidak diserahkan kepada pemegang saham. Laba ini akan terus terakumulasi dari periode ke periode dan tidak semua laba perusahaan akan dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Cara Membuat Laporan Neraca Keuangan
Ketika membuat laporan neraca keuangan, penting untuk memastikan sisi kiri dan kanannya seimbang. Diperlukan perhitungan yang teliti agar data yang dimasukkan akurat. Kesalahan sekecil apapun dapat membuat laporan tidak seimbang dan berakibat pada informasi yang tidak akurat.
Kunci utama dalam membuat contoh laporan neraca adalah memahami rumus berikut:
Aset = Kewajiban + Modal
Ekuitas = Aset - Kewajiban
Kewajiban = Aset - Ekuitas
Pastikan nilai aset sama dengan total kewajiban dan modal. Begitu pula ekuitas harus sama dengan aset dikurangi kewajiban. Jika terjadi ketidakseimbangan, maka periksa kembali data yang dimasukkan. Kemungkinan terdapat kesalahan input, data yang hilang, atau masalah teknis lainnya.
Contoh Laporan Neraca
Dalam contoh laporan neraca, Anda dapat melihat bagaimana informasi keuangan sebuah perusahaan disajikan secara terperinci. Melalui contoh laporan neraca, Anda dapat memahami struktur aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dalam suatu periode tertentu. Berikut ini contoh laporan neraca dalam bentuk staffel dan skontro.
1. Contoh Laporan Neraca Staffel (Staffel Account Form)
Contoh laporan neraca staffel menampilkan data secara berurutan dari atas ke bawah, dimulai dari aktiva di bagian atas hingga utang dan modal di bagian bawah. Jenis neraca ini lebih cocok digunakan oleh perusahaan dengan jumlah akun yang banyak. Berikut ini contoh penyusunan laporan neraca dalam format staffel:
Baca juga: Ini 5 Cara Membuat Cash Flow Bisnis Anda Agar Lebih Baik
2. Contoh Laporan Neraca Skontro
Neraca skontro memiliki format memanjang ke samping, dengan aset, kewajiban, dan ekuitas yang terbagi dalam dua lajur terpisah. Aset disajikan di lajur pertama sebelah kiri, sementara kewajiban dan ekuitas beserta nominalnya terdapat di lajur kedua.
Neraca skontro cocok digunakan oleh usaha dengan jumlah akun yang tidak terlalu banyak, seperti UKM karena tata letaknya yang lebih ringkas. Berikut adalah contoh neraca keuangan dalam format skontro:
Itulah ulasan lengkap mengenai contoh laporan neraca yang perlu diketahui. Laporan neraca merupakan alat penting bagi perusahaan untuk memahami kondisi keuangan dan mengambil keputusan strategis. Dengan memahami aset, kewajiban, dan ekuitas, perusahaan dapat mengetahui kekuatan, kelemahannya, peluang, serta tantangan yang dihadapi.
Selain itu, jika Anda ingin menggunakan sistem pembayaran online untuk bisnis, Faspay merupakan pilihan yang tepat. Faspay merupakan payment gateway di Indonesia yang hadir untuk membantu Anda mengelola keuangan bisnis dengan mudah dan aman.
Melalui Faspay, Anda dapat menerima pembayaran dari berbagai metode, seperti internet banking, online debit, QRIS, online credit, virtual account, e-wallet, retail payment, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Faspay juga menyediakan berbagai opsi integrasi yang mudah dan fleksibel sehingga Anda dapat memilih sistem pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Yuk, daftarkan bisnis Anda sebagai merchant Faspay dan nikmati kemudahan transaksi secara digital sekarang juga!
Baca juga: Cara Menghitung Profit Margin Beserta Jenis dan Contoh