Faspay Blog
Cari tahu tentang tips bisnis online, teknologi pembayaran,
pemasaran digital, dan segala yang ingin diketahui tentang Faspay
Buyer persona adalah karakterisasi fiksi yang dibuat berdasarkan riset dari segmen pasar suatu bisnis. Karakter yang dibuat ini berdasarkan dari riset pemasaran dan data aktual dari pelanggan yang sudah ada.
Terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan buyer persona, di antaranya adalah motivasi, perilaku konsumen, dan demografi. Jika data yang didapatkan terperinci, maka buyer persona pun akan memiliki karakter yang semakin akurat.
Dalam strategi pemasaran, peran buyer persona adalah sebagai representasi pelanggan yang dapat membantu penyusunan strategi pemasaran secara efektif. Agar dapat memahaminya dengan baik, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Buyer Persona?
Buyer persona adalah karakter pelanggan fiksi yang dibentuk dari riset dan data riil dari pelanggan-pelanggan pilihan. Adapun karakter pelanggan fiktif tersebut memiliki nama, jenis kelamin, kemampuan finansial, dan cara mereka menggunakan produk. Semakin detail informasinya, maka akan semakin akurat segmen pasar yang bisa ditarget suatu bisnis.
Dalam kegiatan pemasaran, buyer persona adalah representasi pelanggan ideal yang dapat mempermudah bisnis memahami calon pelanggan. Dari pemahaman tersebut, bisnis dapat meningkatkan pelayanan sesuai dengan keinginan dan karakter target konsumen.
Agar lebih spesifik, pelaku usaha dapat mengambil sampel riil dari wawancara secara langsung dengan calon pelanggan. Dengan begitu, profil buyer persona menjadi lebih akurat dan dapat membantu penyusunan strategi pemasaran hingga pengembangan produk.
Pentingnya Buyer Persona
Setelah memahami pengertian buyer persona, saatnya untuk mengetahui seberapa pentingnya dalam aktivitas pemasaran. Beberapa fungsi buyer persona adalah:
- Menentukan target konsumen dengan mudah.
- Menjadi insight baru untuk membuat strategi bisnis yang efektif.
- Membuat brand value yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
- Membangun loyalitas dan hubungan baik dengan pelanggan dalam jangka panjang.
- Membantu pengembangan produk yang diharapkan oleh pelanggan.
Manfaat Pembuatan Buyer Persona
Dengan dibuatnya buyer persona, bisnis dapat menentukan target konsumen yang sesuai dengan efektif. Adapun beberapa manfaat lain dari pembuatan buyer persona adalah:
- Memahami kebutuhan pelanggan dengan tepat.
- Mengetahui permasalahan (pain point) pelanggan.
- Membantu mengidentifikasi buyer persona yang tidak sesuai.
- Mengoptimalkan kegiatan pemasaran lebih efisien.
- Menjangkau target konsumen yang lebih tersegmentasi.
- Meningkatkan peluang keberhasilan aktivitas pemasaran.
Baca juga: Kenali Apa itu Cyber Security, Ancaman dan Manfaatnya untuk Bisnis!
Cara Membuat Buyer Persona
Untuk membuat buyer persona, dibutuhkan riset mendalam dan kumpulan data riil yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat profil pelanggan fiktif yang ideal:
1. Melakukan Riset Secara Komprehensif
Langkah pertama dalam membuat buyer persona adalah melakukan riset secara menyeluruh agar mendapatkan informasi akurat. Dalam tahap ini, cari tahu calon pelanggan yang cocok dengan produk dan niche bisnis Anda.
2. Mengidentifikasi Calon Pelanggan
Selanjutnya, lakukan identifikasi calon pelanggan berdasarkan demografis. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui aspek-aspek yang lebih detail seperti usia, lokasi, status, dan pekerjaan target konsumen. Data riil tersebut dapat membuat buyer persona Anda lebih akurat dengan praktik jual beli yang ada di dunia nyata.
3. Membuat Nama dan Latar Belakang Buyer Persona
Selain fokus pada demografi, buyer persona adalah profil pelanggan fiktif yang dapat diperkuat dengan pemberian nama dan latar belakang. Karakter pelanggan fiktif yang lebih mudah dipahami ini dapat membantu penyusunan strategi pemasaran secara efisien.
4. Memahami Tantangan dan Tujuan dalam Pemasaran
Buyer persona adalah representasi calon pelanggan yang dapat menginformasikan bisnis tentang kebutuhan manusiawinya. Pelaku usaha dapat mempelajari buyer persona dan mengidentifikasi tujuan konsumsi mereka serta faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses tersebut.
5. Membuat Kategori Setiap Persona
Dari data yang didapatkan, pelaku usaha dapat membuat buyer persona berdasarkan beberapa kategori, seperti:
- Competitive Persona: Pelanggan yang suka kompetisi untuk mengembangkan diri.
- Humanistic Persona: Pelanggan yang perhitungan dalam membuat keputusan.
- Spontaneous Persona: Pelanggan yang mudah dipengaruhi dan mengambil keputusan berdasarkan emosi.
- Methodical Persona: Pelanggan yang logis dan berhati-hati dalam bertindak.
6. Menciptakan Buyer Persona yang Negatif
Buyer persona negatif berkebalikan dengan target pasar yang dibangun dengan kategori-kategori persona dari pelaksanaan riset. Adapun contoh buyer persona negatif adalah individu dengan pendapatan di bawah Rp10 juta untuk produk jam tangan high end.
7. Memberikan Solusi atas Permasalahan Pelanggan
Buyer persona adalah aspek dalam penyusunan strategi pemasaran bisnis yang dapat menjadi solusi atas permasalahan dalam aktivitas jual beli di skenario nyata. Di sini, bisnis perlu menjadi pilihan ketika konsumen menemui hambatan.
Sebagai contoh, genteng rumah pak Andi bocor di saat musim hujan yang berkepanjangan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pak Andi berkeinginan untuk menggantinya dengan genteng baru berkualitas. Di sini, produsen genteng XY perlu menawarkan solusi dengan memberikan berbagai pilihan genteng berkualitas dan anti bocor.
Baca juga: Ini 4 Fungsi Open API dalam Teknologi Bisnis, Perlu Tahu!
Contoh Buyer Persona
Agar mendapatkan gambaran dari suatu buyer persona, berikut adalah contoh yang dikembangkan dari riset toko pakaian untuk anak muda:
Nama | Aisha |
Demografi | Usia: 18 tahun
Jenis kelamin: Perempuan Domisili: Jakarta |
Latar Belakang | Pendidikan: Mahasiswa semester dua di Universitas XYZ, Jurusan Komunikasi.
Kondisi Finansial: Bergantung pada uang saku dan beasiswa. |
Gaya Hidup | Hobi: Menyukai kegiatan di luar ruangan, seperti hiking dan konser musik.
Kesenangan: Aktif di media sosial dan mengikuti tren fashion terkini. Kegiatan Sehari-Hari: Sibuk dengan kuliah dan organisasi kampus. |
Kebutuhan & Preferensi | Fashion: Menyukai pakaian yang nyaman, tetapi tetap stylish dan mengikuti tren.
Pilihan Warna: Cenderung memilih warna-warna cerah dan motif yang unik. |
Tujuan Pembelian | Penampilan: Ingin terlihat modis dan unik di lingkungan kampus.
Kenyamanan: Merasa nyaman saat beraktivitas sehari-hari. |
Itulah pembahasan seputar buyer persona untuk membantu pelaku bisnis memahami target pasar dengan tepat. Dengan adanya profil pelanggan yang akurat, strategi pemasaran pun dapat berjalan dengan efektif. Target dapat dijangkau dan peluang kesuksesan penjualan pun akan semakin besar.
Di samping penyajian dan pemasaran produk yang tepat, metode pembayaran dapat menjadi pertimbangan bagi pelanggan untuk memilih suatu produk dan melakukan transaksi pembelian. Untuk itu, sediakan berbagai metode pembayaran yang dapat memudahkan pelanggan melakukan transaksi dan meningkatkan penjualan.
Salah satu cara melakukannya adalah dengan menggunakan layanan Faspay Business yang telah dipercaya oleh lebih dari 5.000 bisnis dari berbagai sektor industri. Dengan Faspay Business, Anda dapat menerima lebih dari 50 metode pembayaran dari website atau aplikasi bisnis untuk kebutuhan transaksi online.
Ingin transaksi pembayaran online mudah? Faspay Business dapat menjadi solusi Anda. Mari daftar menjadi merchant Faspay sekarang!
Saat ini, Faspay juga sedang memiliki promo menarik nih!
Dengan harga spesial Rp. 3.499/transaksi, Anda bisa terima pembayaran dari 10+ virtual account bank, yaitu BCA, BRI, Mandiri, BNI, BSI, PermataBank, Maybank, Sinarmas, Danamon, Neo Commerce, dan CIMB Niaga. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menikmati keuntungan lainnya, mulai dari gratis Biaya Set Up, gratis Biaya Maintenance, dan juga gratis Social Media Exposure Senilai Jutaan Rupiah. Promo hanya berlaku hingga 29 Februari. Jadi, segera daftarkan bisnis Anda di sini ya!
Baca juga: Ketahui 6 Cara Transfer Uang Melalui Mandiri Virtual Account